Sore tadi, seperti biasa ane naik kopaja 86 dari daerah Pondok Indah ke arah Grogol. Naik sekitar setengah enam sore, tidak ada masalah khusus sampai pada waktu berbuka puasa, masih lancar-lancar saja. Kejadian luar biasa terjadi ketika Kopaja melintas di daerah sekitar Stasiun Palmerah, sekitar pukul enam lewat beberapa menit.

Ane, yang duduk di dekat supir (hingga kejadiannya kurang jelas terdengar dan terlihat) tiba-tiba mendengar suara orang marah-marah, "lo macem-macem sama gw? Gw orang Jakarta nih, anggotanya F*R, berani lo sama gw?!"Tidak ada suara orang menyahut, tapi sayup-sayup terdengar pembicaraan bahwa orang ini sedang marah-marah kepada kondektur kopaja ini karena tidak terima disuruh masuk berdesak-desakan di kopaja (mungkin lho ya, soalnya kurang jelas juga penyebabnya apa). Tidak ada jawaban dari kondektur, sampai di kolong jembatan Slipi, orang yang marah-marah tadi tia-tiba menelepon temannya, "Iya, gw di kolong Slipi, tar lo pade tungguin aja di Slipi," nada suara orang ini masih marah-marah. Terdengar sekilas bahwa orang ini memanggil teman-temannya untuk "menyerbu" kopaja ini.

Sesampainya di perempatan Slipi, orang ini turun sambil tetap marah-marah pada si kondektur, "Lo liatin ya, lo tadi bilang udah nantang F*R, lo rasain tar!" sambil turun orang ini memukuli si kondektur. Kejadian pun seolah tak bakal berlanjut, sampai akhirnya kopaja ini sampai sekitar Slipi Jaya (belum sampai, di dekat keluar tol Tomang), tiba-tiba ada beberapa motor mencegat kopaja ini. Melihat gelagat tidak baik, para penumpang pun mulai turun satu-persatu, dan benar saja, orang yang tadi marah-marah itu benar-benar kembali dengan membawa teman-temannya, mengepung si kondektur di bagian depan kopaja, hingga terdengar suara kaca dipecahkan oleh mereka

Setelah puas membuat perhitungan, si orang yang marah-marah tadi beserta teman-temannya keluar dari kopaja dengan puas, dan tanpa berkata apa-apa ke penumpang Kopaja lain yang ada di luar! Kejadian ini berlangsung begitu cepat, membuat lalu lintas yang sudah merayap menjadi semakin macet gara-gara kopaja ini berhenti di tengah jalan. Kopaja ini pun kemudian pergi, ane sendiri gak tau gimana nasib si kondektur kopaja ini.