Siapapun pasti pernah marah. Saya, anda, kita semua tanpa terkecuali. Kemarahan adalah satu kondisi yang muncul sebagai respon dan ketidaksukaan seseorang terhadap sesuatu hal. Respon marah ini bisa jadi memberikan dampak positif untuk menemukan solusi permasalahan. Namun bisa jadi justru menjadi penghalang menemukan solusi atau bahkan bisa jadi membuat permasalahan menjadi semakin rumit. Jika manfaat dari melampiaskan kemarahan belum lagi bisa dijaminkan, bahkan ternyata dampak negatifnya sudah lebih terlihat dan terasa. Satu yang paling utama adalah dampak negative dari munculnya emosi negative tersebut. Kemarahan, membuat seseorang tak mampu mengendalikan dirinya sendiri. Otak memicu gerak fisik yang bersifat destruktif, merusak.

Misalnya saja anak yang sering dimarahi. yang terjadi adalah anak-anak tersebut seakan berubah menjadi taat dan patuh setelah dimarahi. Karena itulah orangtua merasa yakin, telah menemukan cara yang tepat untuk mengubah anak menjadi lebih baik. Masalahnya adalah ternyata ketaatan dan kepatuhan anak itu semu belaka. Anak berpura-pura patuh untuk menghindari efek kemarahan lebih besar lagi yang harus ia terima. Maka kepura-puraan ini pasti ada batasnya. Suatu saat ketika anak sudah merasa kuat membangkang, ketika ada kesempatan luang, atau ketika orangtua sedang tak memiliki waktu untuk marah, anak punya kesempatan dan keinginan untuk melakukan pembangkangan.

Sebagai orangtua berbuat bijaklah saat marah, dan perlu diingat ucapan orangtua adalah Do’a. jangan lah kita mengucapakan kata-kata kotor dan tidak baik terhadap anak ketika kita marah…

Salam . .