mountainspeakAvatar border
TS
mountainspeak
[share] Taman Nasional Meru Betiri, nasibmu kini ...
Mungkin bagi teman-teman yang berdomisili di Jawa Timur, sebagian besar sudah pernah mendengar atau berkunjung ke Taman Nasional ini, namun sebagian kecil saja bagi teman-teman dari daerah lain yg pernah mendengar atau berkunjung ke kawasan Taman Nasional ini (diantaranya teman-teman dari Mapagama Jogja, Cicera Jakarta, Aesthetica Jakarta, Gempala Pekalongan, Mapalaska Kerawang, Astaca Bandung, dan teman-teman yg lain) ...

Untuk mengenal lebih jauh tentang Taman Nasional ini bisa di lihat http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=7588683

Dan sekilas gambaran saja, Taman nasional ini terletak di propinsi Jawa Timur yaitu di wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Bayuwangi. Secara geografis kawasan Meru Betiri terletak diantara 1130 57’ 06 BT dan 80 22’ 16”-80 32’ 05” LS1. Dan kawasan Taman Nasional Meru Betiri ini sangat memegang peran penting bagi kehidupan di kedua kedua kabupaten tersebut.

Taman Nasional Meru Betiri merupakan kompleks hutan hujan tropis dengan formasi vegetasi yang membentuk keanekaragaman tipe ekosistem. misalnya fauna, yang hidup didalamnya kurang lebih 62 kelas yang terdiri dari 450 jenis yang sudah teridentifikasi. Pantera tigris sondaica (Harimau Jawa), ini adalah salah satu jenis yang terancam punah dan di Taman Nasional Meru Betiri ini adalah habitat terakir dari satwa tersebut. Selain fauna, di sana juga terdapat jenis flora endemic antara lain bungga Raflesia (Raflesia zollingeriana dan Balonophora fungosa).

Tapi apa yang terjadi sekarang ???

Kerusakan kawasan Taman Nasional Meru Betiri yang semakin parah pada akhir-akhir ini telah dianggap melampaui ambang batas toleransi. Padahal Taman Nasional ini merupakan salah satu kawasan hutan yang memiliki posisi strategis, karena merupakan daerah perlindungan bagi sumberdaya hayati, flora, dan fauna yang cukup potensial di wilayah ujung timur pulau Jawa bagian selatan. Ekosistem yang ada disana telah terancam punah karena rendahnya tingkat pendidikan dan pemahaman tentang konservasi, kurangnya pemahaman akan fungsi hutan, lemahnya penegakan hukum, kurangnya kesadaran lingkungan, dan faktor kemiskinan masyarakat daerah penyangga, bertambahnya penduduk yang ada dan semakin sempitnya lahan pertanian, hal ini semakin mempercepat terjadinya kerusakan hutan Taman Nasional tersebut (hal ini saya rasakan langsung sewaktu mengikuti Pembinaan Kader Konservasi di daerah Curah Nongko, salah satu daerah penyangga kawasan Taman Nasional).

Dan diperparah pula adanya upaya pengalihan fungsi kawasan, dari kawasan konservasi menjadi kawasan pertambangan, dengan terbitnya ijin eksplorasi pertambangan kepada beberapa perusahaan tambang spt PT HKM, PT TMH, PT JM & PT BM oleh DEPTAMBEN pada dekade tahun 90an dengan dalih memperbaiki perekonomian masyarakat sekitar kawasan pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Berangkat dari kondisi tersebut diatas, ada baiknya, kita sebagai generasi penjaga lingkungan, untuk tetap mempertahankan eksistensi kawasan Taman Nasional ini ...

To Giri & Mae : " teruskan perjuanganmu sobat, kami mendukung mu .. "

Sumber :
Lintas Daerah.com
Meru Betiri.com
Javan Tiger Centre
0
6.1K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan