gungzAvatar border
TS
gungz
(ASK) memilih asuransi yang benar
Sesuai judul gan, saya mau tanya memilih asuransi yang benar dan sesuai dengan perencanaan keuangan, supaya gak dikibulin agen asuransi

Nemu di internet tentang asuransi termlife
1. Langkah paling pertama: hitung kebutuhan unit pertanggungan (UP) anda. Jadi jangan langsung mencari perusahaan asuransi yg jualan termlife, sabar dulu. Gimana cara ngitungnya? Tenang, bisa disimak di postingan terdahulu saya (Menghitung Nilai UP Asuransi). Hal ini sangat penting karena nantinya akan membantu anda untuk fokus mencari asuransi terbaik dan ngga gampang termakan omongan manis para agen. Setelah itu anda juga harus mulai menakar kemampuan dalam membayar premi secara rutin sehingga tidak mengganggu cash flow rumah tangga.

2. Setelah tau berapa kebutuhan UP anda, termasuk riders yang mungkin dibutuhkan, mulailah lakukan riset kecil-kecilan ttg perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia untuk mencari tau kekuatan dan posisi masing-masing perusahaan asuransi tsb di Indonesia. Biasanya beberapa majalah bisnis dan ekonomi rutin mengeluarkan peringkat perusahaan-perusahaan asuransi ini berdasarkan besar aset, kekuatan modal, dll. Ini bisa anda jadikan sebagai patokan untuk mencari perusahaan asuransi yang akan menjadi target kita. Jangan pernah memilih asuransi hanya karena perusahaan tsb adalah yg terbesar dan terbaik di Indonesia. Perusahaan yang lebih kecil juga aman dan menguntungkan kok. Namanya juga terbaik, artinya "paling baik diantara yang baik", iya ngga sih?! Di tahap ini, kita harus memilih beberapa perusahaan yang akan menjadi calon tempat kita membuka asuransi termlife.

3. Selanjutnya, lakukan riset lebih mendalam ttg produk perusahaan-perusahaan tersebut. Yang paling gampang sih masuk aja ke website mereka. Biasanya semua produk yang ditawarkan sudah disertai dengan sedikit rincian sehingga kita dengan mudah bisa mengidentifikasi mana produk yang berupa termlife. Jika ada produk yang kurang jelas, bisa langsung ditanyakan lewat email atau telepon. Catat semua produk yang berupa termlife.

4. Hubungi agen asuransi untuk meminta simulasi uang pertanggungan dan premi. Biasanya kita cukup menghubungi customer service (via telpon atau email) dan minta untuk direfer ke agen, tidak lama kemudian akan ada agen yang menghubungi kita. Nah, di tahap ini baru terasa sekali bergunanya riset kita di awal tadi. Kenapa? Karena pada umumnya agen akan berusaha untuk menawarkan produk unitlink walaupun kita jelas-jelas udah nyebutin produk yang kita inginkan. Tetap teguh pada permintaan awal dan jangan terpengaruh rayuan agen tersebut. Jika agen tsb bilang kalo tidak ada produk yang kita maksud, langsung pindah ke agen yang lainnya. Sedikit tambahan, jangan menghubungi agen asuransi melalui bank (bancasurance) karena produk yang ditawarkan melalui bank relatif sedikit dan umumnya berbentuk unitlink. Buang-buang waktu percuma.

5. Jika sudah menemukan produk-produk yang tepat, mulai lakukan perbandingan antar produk, mana yang lebih menguntungkan dari segi perbandingan premi dan UP yang diperoleh. Jika perlu, minta tambahkan beberapa riders (dengan UP sama dengan UP dasar) dan kemudian bandingkan preminya. Pembandingan ini juga biasanya berguna untuk ningkatin daya tawar ke agen. Tinggal bilang: kok di asuransi A begini? kok di B lebih gede? Keluar deh ntar jurus diskon dll nya, skalian kita juga jadi tau lebih dalam ttg produk tsb.

Dari lima langkah di atas, selanjutnya tinggal kita yang mutusin mana yang terbaik untuk kita. Jangka waktunya pun bisa kita pilih yang benar-benar sesuai dengan perencanaan keuangan keluarga kita.

Sebagai penutup, berikut adalah hasil yang saya peroleh dari lima langkah di atas: (Note: Penyebutan nama perusahaan dibawah ini ngga bermaksud untuk promosi atau penilaian kualitas perusahaan tertentu. Produk terbaik untuk setiap orang tentu berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan dan kemampuan masing-masing).

1. UP yang saya butuhkan: Rp 1 Milyar, dengan kemampuan premi tahunan antara Rp 5-7 juta per tahun (Rp 400rb - 600rb per bulan).
2. Fokus saya waktu itu hanya kepada 5 perusahaan asuransi pemimpin pasar di Indonesia: Prudential, AXA, Allianz, AIA dan Manulife (bukan berarti yang lainnya ngga bagus lho ya).
3. Di tahap ini saya mengeluarkan AXA karena semua agen yang saya hubungi menyatakan bahwa perusahaan mereka tidak menjual termlife.
4. Semua permintaan simulasi saya awali lewat email dan telepon ke customer service dan kemudian saya dihubungi oleh agen masing-masing. Untuk awalnya, ternyata semua agen mengirimkan simulasi produk unitlink, hehehe. Satu hal yg menarik, dari segi penguasaan produk, customer service Manulife layak diacungi jempol.
5. Dari segi premi dan pertanggungan (jiwa dan riders), tawaran terbaik datang dari Manulife dan AIA dimana semuanya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan saya. Pada akhirnya saya memilih AIA (walau pun sebenarnya agen Manulife unggul dari segi penguasaan produk dan hubungan ke customer), karena ada satu klausul riders AIA yang saya anggap lebih cocok dengan kebutuhan saya.

Saya mengambil termlife 10 thn (UP 1 milyar) dgn riders berupa perlindungan penyakit kritis (UP 500jt), kecelakaan (meninggal n cacat tetap, 500jt) dan juga rawat inap (500rb/hari). Total premi tahun pertama skitar 5jt lebih dikit. selanjutnya meningkat beberapa ratus ribu di thn ke 6. Tiap orang beda kebutuhan dan pintar-pintarlah memilih tau setidaknya memenuhi semua harapan agan


Selamat berasuransi.
Diubah oleh aidilakbar 17-05-2013 08:22
0
128.2K
1.2K
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan