Lee.Yong.DaeAvatar border
TS
Lee.Yong.Dae
[Akhirnya] Sukiat Blak-blakan tentang Esemka
Blak-Blakan Soal Esemka, Sukiyat Diancam

KLATEN—Pengusaha bengkel mobil da­ri­ Trucuk, Klaten, Sukiyat mengaku sepanjang hari Mi­nggu (4/3), diri­nya mendapat sejum­lah ancaman da­ri­ ber­bagai pihak, terkait pernyatannya tentang mobil Esemka.
Namun dia enggan membeberkan siapa yang mengancam dirinya, tapi bila nanti terjadi sesuatu terhadap dirinya, masyarakat tahu bahwa memang ada sejumlah pihak yang ingin menyingkirkannya.
“Saya kan membeberkan masalah teknis apa adanya, seperti yang saya ketahui, tetapi rupanya ada sejumlah pihak yang tidak senang dengan apa yang saya beberkan,” ujar Sukiyat melalui telepon kepada SOLOPOS (JIBI).
Sukiyat mengaku dirinya pasrah saja menghadapi sejumlah ancaman itu. Namun dirinya merasa lega telah membeberkan masalah mobil Esemka sesuai apa adanya. “Prinsipnya saya bukan orang politik, saya orang teknik. Jadi yang saya ungkapkan masalah teknis sesuai dengan pengetahuan saya,” ujar Kiyat.
Lebih jauh terkait penjelasan Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi), soal comotS E N S O Rot komponen mobil lain, Kiat menyatakan silakan saja Jokowi membantah. “Toh ada saksinya Kepala SMK Trucuk yang tahu persis di mana membeli komponen yang comotan itu,” tuturnya.
“Saya ini hanya orang cacat yang ingin membagikan ilmu saya dalam memperbaiki body mobil, tidak ada sedikitpun keinginan saya untuk mencari ketenaran atau yang lain-lain.”
Sebelumnya, pengusaha bengkel yang belakangan namanya dicoret dari proyek Esemka ini mengatakan bahwa sebenarnya hampir semua komponen Esemka mencomot onderdil mobil produk lain.
Kepada SOLOPOS (JIBI) di kantornya, Sabtu (3/3), Sukiyat blak-blakan menyebutkan dia tidak berbohong soal mobil Esemka. “Yang betul-betul saya buat sendiri adalah sasis dan bodi mobilnya. Mobil itu hanya hasil praktik sejumlah siswa SMK Trucuk. Jadi saya juga bingung dan kaget kalau kemudian mobil Esemka ini diklaim sebagai (calon) mobil nasional,” ujarnya.
Dia mengatakan Indonesia belum mampu memproduksi sejumlah komponen mobil. “Mana bisa Indonesia memproduksi gigi transmisi, sehingga saya beli komponen buatan China di Surabaya,” ujarnya.
Permudah Izin
Menurut Sukiyat, sebetulnya proyek Esemka itu sudah macet pada tahun 2002, karena kekurangan biaya. Namun, setelah dia terjun dan memberi kesempatan kepada para siswa SMK Trucuk untuk praktek kerja, barulah proyek perakitan ini bisa berjalan kembali dan memakai nama Kiat Esemka. “Masalah muncul ketika mobil hasil rakitan ini kemudian dibawa ke Solo untuk dipamerkan di SMK 2 Solo dan kemudian diklaim sebagai (calon) mobil nasional oleh Walikota Solo Jokowi,” beber Sukiyat.
Sumber

Akhirnya terbukti juga kalau mobil Esemka itu hanya rakitan. Sukiat sudah ngomong keadaan yang sebenarnya walaupun sebelumnya dia salah satu orang yang sering mencuap-cuap kalau kandungan lokal Esemka mencapai 80% emoticon-Ngakak

Ayo angkat tangan, siapa yang telah tertipu?? emoticon-Embarrassment
0
31K
520
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan