udah lama kejadiannya gan, tapi mo sharing aja pengalaman pertama hiking ane yaaaah, siapa tau bisa ada yang diambil buat pelajaran

langsung aja ya gaaan

Catatan Perjalanan: Gunung Gede, 6-7 November 2010, Pengalaman pertama hiking, ada McD kan, di puncak?




Ok, jadi, paragliding sudah… Snorkling done… Masih banyak sih, yang belum dicoba. Caving (waktu itu belum), rafting, dan diving (sampai sekarang, belum :P ). Tapi, mari coba dulu salah satu kegiatan yang dari dulu sering dicoba: hiking! Dan dalam semangat yang membara karena penurunan berat badan saya secara drastis akibat program diet saya yang berhasil (dari 87 ke 67 Kg dalam waktu 4 bulan!), saya dalam kondisi SIAP melakukan apapun! Lagipula, seberapa beratnya sih, hiking? Toh saya sudah sering naik ke Puncak Gunung Tangkuban Perahu selama ini!

Dengan berbekal logika seperti itu, saya mendaftar ke TNGP (Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango) sebulan sebelumnya (yups! Perlu SEBULAN sebelumnya, untuk bisa dapat jatah hiking ke dua gunung ini!). http://www.booking.gedepangrango.org/



Ok, daftar online sudah, tinggal memenuhi batas quota minimum anggota hiking (3 orang). Saya, istri saya, dan tambahan satu lagi: mungkin mama mau kali yah, diajak hiking.



Sayangnya, dengan lugas dan tegas, beliau menolak! Sigh… jadilah ajak saudara saya, Syahrial.

All set! Here we go!

Sabtu tanggal 6 November 2010, kami bertiga, dengan menggunakan motor, lalu jalan ke Cisarua. Tidak lupa tentunya, mampir dulu di Masjid At Ta’awun. Karena, kenapa tidak?

Sampai di gerbang pendaftaran pukul 15.00, kami hampir saja pulang dengan tangan kosong karena ternyata TNGP hampir saja tutup! Untung dengan keahlian bernegosiasi, plus pengalaman menjadi orang Indonesia (Cuma perlu sedikit sisipan ), akhirnya petugas pendaftaran membolehkan kami untuk mendaftar dan memberikan surat izin pendakian





Ok, semua siap! Tinggal jalan! Bentar… gimana kalau ngopi dulu?

Jadi, kami pergi dulu ke kumpulan tempat parkir motor dan warung di sekitar TNGP.



Dan terus terang, keputusan membeli kopi ini, ternyata ‘menyelamatkan nyawa’ kami semua. Jadi gini, pas saya minum kopi, iseng-iseng saya mengedarkan pandangan ke sekitar. Dan ketika pandangan saya terbentur pada kios tempat penyewaan peralatan hiking, saya jadi kepikiran, “Kayaknya seru juga tuh, nyewa tenda. Kayak waktu pramuka dulu”.

Setelah negosiasi, disepakati saya menyewa 1 tenda dan 2 matras (soal matras, ini sih sekalian aja). Terus terang, sampai saya meminjam tenda dan matras, yang terbayang sama saya, kegiatan hiking itu paling jalan 30 menit, duduk-duduk lihat pemandangan puncak, terus pulang (persis sama kalau kita ke Puncak Tangkuban Perahu). Sewa tenda, ya iseng-iseng aja. Biar seru gitu

Ok, surat ijin sudah ada, tenda beres, matras menggantung 2 di bagian luar tas. Apalagi yang kurang? Bekal minuman? Ah, gak usah… paling juga ada warung di puncak sana. Bahkan saya tidak akan kaget kalau menemukan McDonald di Puncak Gunung Gede! Lagipula, ketika saya bertanya ke penjaga kios penyewaan, apakah di atas nanti ada warung, kata si penjaga sih, ada Jadi? Aman! Berangkat kita!

Pukul 16.00, saya mulai memasuki wilayah TNGP.