Sebelumnya saya minta maaf, kalau tulisan saya berantakan. Kualitas foto2nya juga kurang bagus, maklumlah pakai kamera saku n ponsel nih. Sebagian foto saya ambil melalui koleksi pribadi saya maupun juga hasil dari googling, karena ada beberapa foto saya yang kualitas gambarnya sangat jelek.
Mohon dihargai tulisan saya dengan meninggalkan komentar, atau :





dan




Dear traveler Indo n kaskuser,

Saya sudah kebelet pengen JJ ke Vietnam, jadinya pemesanan tiket penerbangan hanya dua bulan sebelum berangkat sehingga harga transportasi lumayan mahal, ga seperti teman2 yang lain yang bisa dapat harga pp 200rb, 150rb bahkan 0. Sudah berusaha juga membujuk teman n keluarga, tapi nihil. Solo backpacker-lah jadinya
Lokasi saya yang di Medan juga jarang dapat keberuntungan tiket penerbangan yang super murah, ga seperti Jakarta misalnya. Ga ada direct flight dari Medan ke Vietnam. Untuk ke sana, ada beberapa opsi yakni dari Bangkok, KL, Singapore ataupun Jakarta. Saya memilih penerbangan ke Vietnam melalui Singapore, soalnya saya belum pernah ke Singapore sebelumnya, jadinya saya stay 2 hari di Singapore plus 16 jam tambahan sewaktu menunggu pesawat yang akan membawa saya pulang ke Medan.
Berhubung saya juga ga pandai bercerita, jadi untuk penulisan trit kali ini saya akan bercerita lebih banyak melalui gambar. Untuk sejarah dan latar belakang mengenai tempat2 atau situs2 yang saya kunjungi lebih baik rekan2 sekalian googling saja.

Singapore (18-20 Oct 2011)
18 Oct 2011 berangkat jam 7 pagi dari Kodya Tebing Tinggi menuju Medan dengan bis umum menempuh perjalanan kurang dari dua jam. Tiba di bandara Polonia yang super kusam jam 9 pagi, masih ada waktu dua jam untuk berkeliling di bandara ini.


Saya segera mencari pasengasr service-nya MRT di terminal dua untuk membeli Ezlink card seharga SGD 12, plus top up 10 dolar, dipakai dua harian, pas balikin tuh kartu dapat kembalian 9 dolar, so biayanya hanya 13 dolar untuk keliling menggunakan MRT dan bus di Singapore.

Saya nggak mengunjungi banyak tempat di sini, entah mengapa saya bosan meskipun hanya dua hari. Mungkin memang dasar orang kampung ya gan , kurang suka aja wisata lihat hutan beton. Saya kalau traveling itu sukanya pemandangan alam gan. Bagi kelas backpacker seperti saya, living cost di Singapore terlalu mahal. Turis-turis bule yang notabene memiliki finansial yang jauh lebih baik dari saya juga mengeluhkan hal yang sama.
Walhasil di negeri yang katanya super tertib dan super bersih ini --padahal suer, saya banyak temui koq orang yang merokok di sembarang tempat (outdoor ya gan), walaupun kamera cctv dan sign larangan merokok terpampang di mana-mana, yang nyebrang jalan sembarangan atau meludah dan buang sampah ngasal juga banyak--, saya hanya sightseeing ga pake belanja dan ogah keluar biaya untuk masuk ke amusement park, museum dll.
Tapi saya ga muna koq, saya tetap kagum dengan pencapaian fasilitas publik dan modernisasi sang negeri singa. Kalau ada kesempatan saya mau balik ke sini dan mengeksplore lebih banyak tempat-tempat menarik yang ga pake tiket masuk.
Karena ini adalah pertama kalinya saya kemari dan waktu yang saya miliki juga sangat singkat, maka yang menjadi incaran kunjungan saya adalah ikon2 dan landmark-nya Singapore. Nah, ini dia....

Sebenarnya ada foto2 di tempat lain juga, tapi banyakan narsisnya sih