Sebelumnya ane mohon jangan di kalo postingan ane ini :

1. Repost
2. Garing
3. Berbau BB++

Cerita ini adalah fiktif belaka. Kesamaan Nama, Tempat & Kejadian murni tidak disengaja alias kebetulan.

Yuuuk disimak ceritanya yang lumayan panjang ini gan :

Dia bernama Steve, spermatozoid yang paling berdedikasi diantara yang lain. Tujuan hidupnya cuma satu, menjadi yang pertama dan satu2nya membuahi sel telur bila saatnya tiba. Dan sembari menunggu saat itu tiba, Steve giat berlatih untuk meningkatkan kemampuannya. Meningkatkan kekuatan, kecepatan dan kelincahan. Dia tak peduli dengan jutaan spermatozoid lain yang memilih bersantai-santai, bermalas-malasan, mabuk-mabukan, merokok, berpesta, berfoya-foya sampai saat dimana mereka diluncurkan tiba.

Dan saat yang dinanti-nanti itupun tiba. Lampu merah di atas pintu yang membatasi (maaf) tes**s dan (maaf lagi) pe**s menyala, menandakan waktu peluncuran segera tiba. Segera saja seluruh spermatozoid termasuk Steve bersiap sedia, mengambil ancang-ancang di depan pintu untuk menjadi yang pertama meluncur dan meraih kesempatan pertama untuk menyentuh sel telur.

Lampu berubah menjadi hijau.
Wuuuzzzzhhhhh!!!! Steve yang terlatih dan memiliki kondisi fisik paling prima segera saja meninggalkan rekan-rekannya dan hilang dari pandangan jauh di depan. Spermatozoid lain yang kondisi fisiknya sangat buruk, susah payah berusaha menyusul Steve.

Namun ketika baru saja mereka sampai di pertengahan jalan yang disebut juga "titik tak bisa kembali" karena begitu mereka mencapai titik tersebut dipastikan mereka akan terluncur keluar dari (maaf lagi) pe**s, mereka melihat Steve berlari kembali kearah (maaf) tes**s secepat ketika dia meluncur keluar tadi.

Salah satu dari mereka yang kebingungan bertanya kepada Steve tentang apa yang terjadi.
"Woooiii Steve, kenapa loe balik lagi???"

Tanpa menoleh dan terus berlari secepat kilat kembali ke (maaf lagi) tes**s, Steve menjawab.
"Cuma on**i bro!!!"



Dan nantikan sequel kisah Steve Sang Sp**ma Tangguh selanjutnya.