arunashikaAvatar border
TS
arunashika
Kesultanan Jogja-Kontroversi religi yang menyakitkan
Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat

kenapa saya beri judul menyakitkan? karena satu sisi di mata saya, Kesultanan Jogja merupakan aset budaya yg sangat luarbiasa, tapi di sisi lain banyak penyimpangan syareat yang masih terus dipercaya oleh sebagian masyarakat jawa bukan hanya merupakan peninggalan budaya

siapa yang tidak tahu sejarah dari Kesultanan Jogja silahkan browsing melalui wikipedia, atau membuka kembali buku sejarah di rumah

http://id.wikipedia.org/wiki/Kasultanan_Yogyakarta

dari sini bisa dipastikan kalau akar dari kesultanan Jogja adalah kerajaan mataram (Islam)

Akulturasi antara kebudayaan Jawa dan kebudayaan Islam yang banyak dilakukan oleh kraton Jogjakarta sebagai center of excelance dan center of knowledge bagi munculnya kebudayaan Islam - Jawa lebih bersifat filosofis dan sufistik adalah adanya upaya kraton untuk selalu concern terhadap wacana moralitas Islam dan mengagungkan (ngugemi) ajaran agama Islam.

menilik dari informasi ini, maka lebih jauh lagi melihat contoh2 yang ada di dalam kraton dan sekitarnya, baik berupa simbol2 arsitektur, acara2 adat, aturan dan hukum kesultanan, kental dengan Islam, tapi juga bercampur dengan tradisi non Islam yang bisa diliat dari contoh2 berikut:

-acara 1 Suro :menanam kepala kerbau di alun2 di bawah pohon beringin, yang diyakini satu jam setelah ditanam, kepala kerbau itu akan menghilang. acara di pantai selatan juga ada

-sebelum Sultan Hamengkubuwono X, semuanya bebas mempunyai Istri berapapun yang dimau, bahkan penari2 istana, adalah perempuan2 yang pasti bisa ditidurin Sultan

-kepercayaan pada kereta2 yang ada di musium kereta, ada salah salah satunya kalau mengheningkan cipta sejenak maka bisa melihat wujud penunggu tergantung keberuntungan, bisa melihat yang berwujud cantik atau yang menyeramkan

dan masih banyak contoh lagi

bukan bermaksud menjelekkan kraton jogjakarta yang luarbiasa hingga saat ini masih bisa mempertahankan keelokan dan wibawa-nya di kalangan masayarakat Jawa dan merupakan aset budaya yang pantas dilestarikan dan dibanggakan buat bangsa dan negara.

Namun jika kembali kepada religi yag di usung yaitu Islam, maka ada sedikit ganjalan ketika tradisi bertabrakan dengan hukum syareat

lalu bagaimana kita menyikapi aset budaya ini?

tidak diperkenankan menyinggung SARA, diharapkan lebih memakai logika luas dalam membahas topik ini

dan diperkenankan untuk menambahkan detil2 tentang kraton Jogjakarta yang bisa memberikan tambahan wawasan

kritikan pedas untuk akulturasi budaya yang membuat rancu syareat diperkenankan
0
17.3K
409
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan