INILAH.COM, Jakarta - Pergantian KSAD, KSAU dan KSAL yang dilakukan Presiden SBY dan serba mendadak, dinilai sebagai suatu keputusan di luar kelaziman.

Dilihat dari massa jabatannya, rata-rata Kepala Staf tiga angkatan yang diganti Presiden SBY, belum sampai dua tahun menduduki jabatannya. Bahkan, ada yang baru menjabat satu tahun empat bulan.

Ada dugaan, pergantian tersebut untuk pengalihan dua kasus besar yang sedang menjadi perhatian banyak pihak.

Biasanya, pergantian ketiga kepala staf TNI dilakukan antara bulan Maret-April atau Oktober-Desember. Selain itu, sangat jarang KSAD, KSAL dan KSAU diganti secara bersamaan.

Hal ini diungkapkan pengamat militer, Oesrifal Oesman. Dia melihat, ada indikasi pergantian pejabat militer tersebut untuk mengalihkan perhatian dari kasus-kasus besar yang terjadi.

"Ini bisa menjadi blunder, bila dugaan tersebut terbukti," ujarnya kepada INILAH.COM pada Rabu (11/11) sore.

Oesrifal menambahkan, pergantian petinggi militer biasanya dilakukan setelah menjabat selama tiga atau empat tahun.

"Dalam konteks analisis membangun, digantinya ketiga kepala staf TNI yang terlalu cepat dengan perwira baru, mungkin dimaksudkan untuk merekatkan gerbong-gerbong berikutnya agar bisa sampai empat tahun," katanya.

Ketika disinggung mengenai masa jabatan panglima TNI, Oesrifoel mengatakan belum waktunya untuk diganti. "Sejauh ini tidak ada gejolak di tubuh TNI. Tentara kita saat ini tampil sebagai sosok yang nice, diam tapi tetap mengamati. Lagi pula, Panglima TNI Djoko Santoso belum genap dua tahun menjabat," ungkapnya.

sumber: http://inilah.com/berita/politik/200...ni-tak-normal/

===========================================

bilang aja mau ada kudeta terus mereka diganti. bahasa yg sederhana tho