Kitou Aya adalah seorang gadis SMU yang mengidap penyakit Spinocerebellar Atrophy. Penyakit ini menyebabkan penderita kehilangan kendali atas seluruh badannya. Karena penderita tidak kehilangan fungsi otaknya, penyakit ini membuat penderita seperti berada di penjara. Melalui perjuangannya, Aya menemukan kata-kata yang menginspirasinya untuk menjadi kuat dan membantu menghadapi penyakitnya serta menginspirasi banyak pembaca untuk mengatasi kesulitan mereka. Inilah kisahnya.


Bab I – Keluargaku (14 Tahun)

Mary Meninggal
Hari ini aku ulang tahun. Aku bertambah besar sedikit.
Kupikir aku harus berterimakasih pada papa dan mama.
Aku harus menaikkan nilai-nilaiku, aku juga harus menjadi lebih sehat sehingga aku tidak membuat mereka sedih. Untuk itu aku ingin menjadikan awal masa mudaku ini menjadi penting, tanpa ada penyesalan.

Lusa aku akan pergi kemping. Aku harus menyelesaikan PR ku jadi aku tidak perlu khawatir karenanya.
Go! Go! Aya!

Tiger, anjing galak di sebelah rumah merobek kepala Mary, membunuhnya.
Mary yang sangat ramah mendekati Tiger yang sangat besar dengan kibasan ekor yang ramah. Aku berteriak sekuat tenaga pada Mary, “Mary, jangan! Kembali ke sini!” tapi..
Mary pasti bingung.. ia mati tanpa sempat mengucapkan sepatah katapun. Jika dia tidak terlahir sebagai anjing, dia tidak akan mati secepat ini. Mary, di manapun kau berada, semoga kau bahagia.

Rumah baru sudah selesai. Kamar besar di sisi timur di lantai dua adalah kamarku dan adikku. Langit-langitnya berwarna putih. Dindingnya coklat kayu. Pemandangan di luar jendela kelihatan berbeda dari biasanya. Aku sangat senang bisa memiliki kamar sendiri, tapi kamar ini kelihatan sangat luas dan sepi. Aku ragu jika aku bisa tidur malam ini.

Memulai perubahan!
1. Aku akan mengenakan t-shirt dan celana panjang (supaya lebih mudah bergerak).
2. Pekerjaan sehari-hari untuk dilakukan: menyirami rumput, mencabut rumput liar, memeriksa apakah ada kutu di balik daun tomat yang kutanam. Juga memeriksa daun krisan dari kecoa dan jika ada segera menyingkirkannya.
3. Tidak menunda mengerjakan PR.
4. Selain itu, menulis diari setiap hari.
Aku akan memastikan untuk melakukan semuanya.

Keluargaku

Papa berumur 41 tahun. Kadang-kadang emosinya buruk, tapi ia baik.
Mama berumur 40 tahun. Aku menghormatinya, tapi keterusterangannya menakutkanku.
Aku 14 tahun. Awal masa remaja. Usia yang sulit dihadapi. Jika kugambarkan diriku dalam satu kata maka itu adalah cengeng. Aku orang yang emosional. Aku naif dan sangat mudah marah dan mudah untuk tertawa.
Adik perempuanku berumur 12 tahun. Aku melihatnya sebagai saingan di sekolah dan kepribadian, walaupun akhir-akhir ini aku sering dipermainkan olehnya.
Adik laki-lakiku berumur 11 tahun. Dia orang yang licik, sedikit menakutkan. Ia lebih muda dariku tapi kadangkala berubah menjadi sosok seorang kakak. Ia juga bagaikan orang tua untuk Koro (anjing).
Adik laki-lakiku yang paling kecil berumur 10 tahun. Ia memiliki imajinasi yang liar, dan kadang-kadang sedikit sembrono.
Adik perempuanku yang paling kecil berumur 2 tahun. Rambutnya keriting seperti rambut mama, dan mukanya mirip papa (terutama matanya... kelihatannya seperti itu ketika sudah jam 8:20). Dia sangat manis.