Lu tanya yang begitu salah atau gak, gue bilang salah. Tapi kadarnya beda dengan melarang orang milih. kalo melarang orang mencalonkan diri gimana gan? Tanpa ada kekuatan memaksa? Walo pakai ancaman neraka, kafir, gak disholatin dsb dsb? Di negeri ini? Keep melawak, gan :) untuk nggak di sho
Udah sekian post bahas dampak, dan lu malah tarik kartu "kembali ke petak pertama"? :cd: Dan halangin orang nyalurin aspirasi? Cuma karena gue bicara soal dampak 212 yang bagi gue negatif? Hularbizaza... :ngakaks Oke menurut lu membawa agama ke politik itu negatif ya, tapi itu dilakuka
:cd Dan balik ke pertanyaan ini lagi? Sia-sia aja nanggapi sebelum ini... :nohope: Untuk pertanyaan yang terakhir: jangan ada aksi konyol gini lagi. Sok bawa agama, ujung-ujungnya politik juga. Tapi berhubung pilpres di depan mata, sepertinya gak bakal dihentikan dulu... Khan lu cuma mau nyinyir
Mau dibubarkan juga, emang dampak yang sudah kadung dihasilkan bisa dihilangkan? Ibarat lu pukul gelas pakai sendok sampai retak, emang retaknya otomatis hilang saat lu buang sendoknya? Emang dampaknya apa sih? Jadi menurut lu 212 enaknya di apain nih?
Tuh kan, ambil kesimpulan sendiri. Sedang gue gak pernah bilang 212 adalah satu-satunya masalah negeri ini. Tapi satu masalah berkurang jelas jauh lebih baik. Oke sekarang mau tanya apakah 212 itu prioritas pertama yang harus di bubarkan?
Ikut campur? Karena gue bilang 212 emang gerakan politis yang telah memecah negara? Karena gue bilang gubernur jakarta itu stok meme? :ngakaks Kalau gue bilang gue golput, lu bakal bilang apa lagi? :ngakaks Ooh jadi kalo nggak ada 212 indonesia tentram yaa
Faktanya? Kualitas bicara? Yang amburegul itu kualitasnya gimana? Baru 100 hari sudah sehancur itu, gimana kalo 5 tahun? Untung aja gue bukan orang Jakarta. Tapi gue bisa nangis darah kalau entar presiden terpilih kualitasnya juga ala stok meme produk 212 gini... 😂🤣😂🤣😂🤣 Ternyata...
Apa yang mau diperdebatkan, jika lu sendiri cuma niat ngotot lu benar? Strategi ngusung sara? yeah, great. Kualitas? Seperti kualitas gubernur memeable? Begitu juga ekonomi, sisi mana dinilai lebih baik? Karena ada label 'agama', otomatis lebih baik? QUOTE=shinhikarugenji;5a715c3931e2e6070b8b456
212 negatif, itu penilaian gue. Ekonomi apanya? Boikot ini itu, lalu bikin usaha pakai label 212? Dan 212 sudah makin kentara nuansa politiknya. Lu gak suka? Terserah lu. Pandangan orang gak mesti sama. oke fix lu nggak mau berdebat, lu cuma mau nulis apa pendapat lu. bilang itu dari awal QU
212 emang lahir dari seruan untuk milih pemimpin seiman kan? Dan kalau ditanya apa memang memecah, gue jawab ya. Tanpa kerusakan fisik, tapi kerusakan yang lebih parah? Terbelahnya penduduk negeri ini? Yang entah perlu berapa puluh tahun atau bahkan lebih baut pulih? gue mau pastiin dulu lu cum
Punya kuasa apa? Kuasa bikin kontroversi yang gak kelar-kelar sampai sekarang? Dan udah dibilang, bahasannya 212, yang sampai sekarang gak kelar-kelar. Kenapa gak kelar? Karena masih ada pilpres? Terus, bahasannya 212, lu mau berdalih "yang lain juga begitu"? Udahlah, bubarin aja negara
Umat muslim mau milih pemimpin seiman atau gak seiman, itu pilihan. Tapi melarang, bahkan mengancam-ancam untuk gak memilih yang lain, sama aja mau eklusif, merasa paling tinggi. Bialng orang Papua atau Bali yang mayoritas non muslim gak bisa jadi pemimpin. Sama aja nyuruh mereka untuk misah dari e
Dari awal yang gue bicarakan itu konsekuensi dari melarang umat memilih pemimpin agama lain. Dan lu terus melarikan dengan ngoceh soal pemuka agama lain. Lu pengen terus nebar sara? Silakan. Dan entar kalo negara ini benaran hancur, lu tinggal nunjuk pihak lain. Praktis emang :) jadi ini khusus d
Haloooo... Gue bilang 212 gue tahu. Karena terus-terusan diributkan, gue cari tahu. Komen gue berdasar apa yang gue tahu. Daerah lain, gue gak tahu. makanya gue gak banyak omong. Dan lu? Terus bengkokin apa yang gue post. Mau bilang lu mewakili umat lu, tapi itu akan jadi penghinaan bagi mereka,
Udah gue bilang, gue gak nyimak daerah lain. Gue bahkan gak peduli dengan 212, jika gak terus didengungkan sampai sekarang. Malah dibangga-banggain. Dan gue bilang jika daerah lain memang melakukan sama seperti yang agan bilang, berarti sama buruknya. Tapi gue gak bisa bilang lebih jauh, karena gu
Itu cuma membuat masyarakat di daerah lain sama buruk, gak bikin kalian lebih baik. Kok comment lu untuk daerah laen beda
Gue gak ngomongin tiap kasus yang ada. Kasus yang agan sebut aja gue belum dengar. Dan gue gak ngomongin kasus yang gak gue ketahui. Yaudah kalo lu nggak tau ya jangan menganggap muslim minta hak lebih, di daerah laen yang umat laen mayoritas seruannya juga kayak gitu.
Yang lagi heboh yang gimana? Ada kasus sara yang lebih parah dari 212, untuk saat ini? untuk saat ini kasus sara victor laiskodat gan, atau kasus GMBI yang merupakan ormas Pancasila. berarti bukan masalah standar ganda ya gan tapi masalah apa yang lebih heboh
Gue gak bicara mau gak mau. Toh semua calon presiden negara ini selalu muslim. Gue bicara soak konsekuensi logis dari larangan memilih pemimpin non muslim. Konsekuensi logisnya adalah sama saja melarang non muslim memilih muslim. kecuali lu mau bilagn kalau muslim merasa lebih tinggi dari non musl
Gue minta tokoh agama ikut campur? :bingungs Dari awal gue bilang kalau dia melarang umat dia milih tokoh agama lain, konsekuensinya dia sendiri sebenarnya lagi nyuruh umat lain jangan milih tokoh agama dia. Dan lu terus mau melintir maksudnya? :bingungs kalo menurut lo begitu yaudah, karna itu k