Penyemangat Kala Hujan by S.M Moeis for one of my friend Di malam gelap berselimutkan hujan, Tonggak keyakinan kau tancapkan dalam, Mentari akan selalu datang, Walau tak tahu kemana ia kan hilang, Namun pelangi selalu janjilan indahnya, Saat hujan sudah pergi. Esok, walau tak ada mentari bersina
Halo Hujan, Berhentilah by S.M Moeis for one of my friend Halo hujan, Mengapa kau tak kunjung berhenti? Apakah kau tak bosan mengoyak ngoyak kehidupannya? Apakah kau tak bosan merampas bahagia harinya? Hujan, Awan sudah mengembara jauh kesana, Dan mengapa kau masih tetap disini? Enyahlah, Der
Jelajah by S.M Moeis Hotel malam itu, menerangi sisi gelapku, menghidupkan hasratku, untuk bercumbu dengan waktu, Hotel malam itu, selimutiku dengan kasih, hilangkan semua perih, cinta yang tumbuh hilang dalam duka. Gelap gulita ibukota, terang mewangi jiwa pemuda, bersih akal sanubari, dikolong...
Doa by S.M Moeis Hei alam.. Malam ini kau indah, Tertawa bagaikan tak ada yang menghalangi, Hei Alam dan Sang Penciptanya.. Aku takut.. Kemudahanku, Menjadi kesulitanku.. Tuhan.. Kumohon, Jadikanlah kesulitanku sekarang, Menjadi kemudahan dimasa depan.
Dua Mata Tombak by S.M Moeis Belai menusuk, Lelah semangat, Adalah rangkaian ironi, Para pujangga meronta sedih, Dalam hitungan, Satu dua dan lima. Koar dunia yang tak henti, Terpatri dalam elegi, Mengukur jejak bayangan, Yang selalu bersembunyi. Apa yang dapat ku perbuat? Dalam sajak-sajak anoni...
Secara gak langsung, kalimat-kalimat di atas jadi utang ke para pembaca loh ya :Peace: Semoga RL-nya lancar dan bisa segara update ya :D Secara langsungnya itu juga kewajiban ane melengkapi lingkaran cerita yang kurang haha. Amiin, terima kasih gan. :) This debt must been paid in book 3:hammer:
yaudah bang gapapa, paling abis itu gantian ente yang di gantung sama reader disini hahaha hahaha, gimana caranya ane di gantungin ama reader? :( Ni gak update lagi Blo....:bingungs Taken Ma Tekken beda oy...:ngakaks Ni bagas kena Trap apa kagak nih... iya euy, gue kan gak tau hahahaha kena g
Perjuangan Seorang Sarjana by SM Moeis Toga sudah bergeser ke kanan, Ratusan foto sudah tertempel di album sendiri, Namun bagaimana masa depan, Tak terfikir olehku, Saat itu senyumku sedang bersemi.. Hei, waktu tak menunggu, Kini kedua pundakku mulai terisi, Menopang segala tuntutan dan beban, D
bikin kaya bang abe aja, di part awal baru di tulis akhir part sebelumnya :D iya nanti di mulai di buku tiga aja biar pada inget haha. jadi kaya sinetron2 ya.. nenda doloo silahkan gan :peluk di bikin rangkuman aja bang sampe part yang terbaru, countdown kalo ga salah ya nama'a... iya gan bisa
Kotor by S.M Moeis Bersih, Tak ada yang bisa bersih, Bahkan disetiap tetes darah, Mengandung banyak kotoran, Bagai kuman di air yang tergenang, Bagai limbah di selokan. Debu, telah tutupi relung hati Hina setiap kata, Hina setiap tindakmu, Apa daya, Tak ada yang bisa bersihkan Semua kekotoran.
Cave In by Owl City Please take a long hard look Through your text book 'cause I'm history When I strap my helmet on I'll be long gone 'Cause I've been dying to leave Yeah, I'll ride the range And hide all my loose change in my bedroll 'Cause riding a dirt bike down a turn pike Always takes its...
Aku Takut Lelah Membelai by SM Moeis Bulan bersembunyi, Kemudian muncullah mentari, Hujan juga sempat datang menghampiri, Namun asap asap nikotin ini masih bergumul dalam engapnya kamar ini Huruf huruf bagai bertarung memperebutkan tempatnya, Titik dan koma tak mau kalah beradu dalam arena, Sed...
Malam by SM Moeis Menggila. Terlihat dari pojok sini dia sedang menggila. Menggaruk garuk kepalanya dan menghempas hempaskan meja. Asap mengepul, dan asbaknya sudah penuh dengan berbatang batang lilitan tembakau. Ia bahkan meremuk bungkus rokoknya, ketika ia mengetahui batang terakhir telah ia hi
Hujan by SM Moeis Dunia ini adalah semu, Yang kumuh dan berdebu, Akan kah hujan selalu dibenci, Dan berharap terbitnya mentari? Jiwa ini lumurkan kelam, Yang hidup bersindirkan elegi, Mentari yang kemudian padam, Berganti malam dengan hujan. Sudah lah sudah akan kah kau selalu ingat mentari, Yan
Getir by SM Moeis Mendayung tertatih dalam ayunan ombak, Terhempasku terambung-ambung dalam lamunan, Menera dedaunan gugur di kala senja, Bagai menghitung pasir di pantai malam. Getirku, sedih Buangkan perih Maafkan angin yang berhembus letih.. Lemah, diriku Bertandu sendu Hujan adalah angin ya
Lautan dan Ketakutan by SM Moeis Gemuruh ombak di lautan terdengar menghempas karang, Badai yang datang tak hentinya melanda jiwaku, Porak poranda pantai lestari, Membunuh setiap helaan nafas di relung hati. Ingin ku menyelam ditengah lautan bebas, Namun enggan akan bayangan kematian yang selalu
Satire Luka by SM Moeis Leleh panasku di siang terik, Kemudian siram aku dengan air dari lautan, Pedih tak hingga luka yang tergoreskan, Teriakku membungkam dalam heningnya malam.. Hei! Ayunkan! Biarkan panah tajam itu menusuk di relungnya! Hei! Kecutkan! Lebih baik kau libaskan pedang Daripada
Resah Para Budak by SM Moeis Bersihkan semua kerak kerak mengganjal! Hapus mentari dibalik senyuman! Layangkan kilat ke keramaian! Jangan bersembunyi, Dibalik palang pintu yang menganga! Budak budak dunia, Budak budak zaman! Hentikan semua sandiwara, Berdirilah dengan kokoh, Karena kedua kakimu
Kehampaan Debu Jagat Raya by SM Moeis Ada yang hilang, rasanya Dalam hujan yang tak hentinya mendera malam yang selimuti Venus Kejora Raya. Bagai ada beribu ribu sembilu dalam heningnya malam sepi, Menjerat mengikat lalu teriakan, Hingga aku dan Pluto, Bisa mendengarnya. Sudahlah air mata, Tak a