Ku goreskan luka. Sedikit saja. Di hari kita tidak berbicara. Sebab takut menunggu kata. Berharap nada mengalun bersama. Ku goreskan luka. Sedikit saja Di hari kita tak bersama Sebab pintu yang tak terbuka Berharap lelap mengantar mimpi yg sama Ku goreskan luka. Sedikit saja. Di hari kita tidak be
Idealisme tergadaikan Para budak kapitalis. Babu partisipatoris. Tak ada lagi yang tersisa. Sudah habis. Melacur diri. Menjaja jiwa. Sekedar untuk mengulang kemarin. Mengulang esok. Untuk mencari pasti. Pasti gila. Namun, begitulah adanya. Tanpa daya tak sanggup mengupaya. Masih untung hidup hari
Menghapus harum tubuhmu. Tak akan lupa. Yang melekat begitu lama. Menghapus hangat pelukmu. Masih terasa. Memeluk dinginnya jiwa. Menghapus ceria tawamu. Terngiang bergema. Dalam memori di syaraf kepala. Semua masih ada. Menanti tubuhnya tuk kembali. Menanti di sisi ku.
Lembayung menjadi selimut dunia Bulan telah tampak adanya Malu-malu. Pulang entah ke mana. Pulang entah di mana. Ramah telah tunduk. Tersisa murka. Karena aku tak bisa kembali
Aku ragu untuk yakin. Kau tahu aku tak akan percaya. Karena tak ada waktu untuk itu. Terlalu lelah, terlalu malas Hingga akhirnya aku terlalu yakin untuk ragu. Untuk kembali. Untuk berjalan lagi. Bahwa terbang berarti berlari Dan mencari berarti semakin tak berhenti. Sedigdayanya para raja. Ragu ...
Aku menunggunya hingga tiba. Entah kapan. Karena aku yakin, ialah pintu menuju kebenaran. Tapi aku tidak diam. Aku menunggu dalam kisah para pejalan. Mencari artinya walau berakhir dalam kesunyian. Aku tak tahu. RencanaNya mungkin besok, lusa, atau tahun depan. Bisa saja saat malam penuh kegelapan
Aku yakin kau pun tahu. Aku percaya kau juga rasa. Bahwa rinduku menantimu. Bahwa cinta itu masih ada. Aku tak akan pergi. Aku tak akan berlalu. Meninggalkanmu sendiri. Kala kalut tak menentu. Karena aku sederhana, Maka sahaja tertahan cinta. Karena aku sangat biasa, Bagiku kau lah segalanya. K
Rindu tak terbaca, membawaku ke ruang hampa. Rindu yg tertunda, membakar bara setiap asa Tak ada yang tahu. Hanya aku dan Tuhanku. Hingga asapnya tiba, Tak akan ada yg melihatnya.
Kau tau rasanya kehilangan api di tengah kegelapan? Beginilah rasanya. Sibuk membakar malah menghanguskan rumahnya. Sekarang cahaya pergi. Tak ada yg kembali. Terperangkap gelap sendiri. Tak akan ada pagi. Karena mati diterkam serigala sunyi. Mungkin sedikit gila, sedikit saja. Karena mungkin kau...
Berbicara pada sepi. Sunyi pun bagai kabut dalam hati. Sedu syahdu dalam tunggu Senandung pun tak lagi merdu. Meraba ke cahaya Sentuhan pun hilang rasanya. Setidaknya bidadari masih menghampiri dalam mimpi. Dengan mesra, penuh cinta. Yang hilang kala membuka mata.
Akankah kau datang bila ku undang? Biar mimpiku yang akan mengantarkanmu Dengan cinta dan prahara dalam lembah berdilema Semata agar kita berjumpa Semata agar kita bersama. Semata untuk selamanya
Dimana? Aku tak tahu. Aku hanya menunggu. Tak berujung padang di mata. Kosong tak akan bertemu. Riuh derap dahan menari, Angin barat yang terlelap dalam buainya. Namun, tak ada tamu lagi. Aku bangun dan menjaga. "Jikalau aku pulang, damaikanlah" Gejolak. Aku manusia fana. Berderu. Aku ta
Diam aku terkepung sepi. Membisiki ke dalam, merasuki tulang-tulang. Gemuruhnya tiba. Sekonyong-konyong. Aku tak berdaya. Sepi pun berbicara. Berkisahlah ia. Dari ingatan. Ke kenangan. Semua berbicara. Menyesaki kisi jiwa. Aku rasa, aku sudah gila. Harusnya kau tahu. Harusnya kau ada. Biar ku bag
I already knew. You're my gravity. Pull me around you. Can't let go of me. And I knew. You're a miracle. Only with you, I can withstand the obstacle. Don't let go of me. Just don't. Little room inside of me, you're the only that I want
Selamat Malam, Selamat Sejahtera bagi kita semua. Semoga selalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa. Tak terasa sudah lama tak bersua, semakin sepi terasa.
Angin mulai menghembuskan lagi. Ke arah timur Debu hitam dan embun es Pada hati yang lara, ia berkata, "Tenanglah". "Ini tak akan lama" Bohong! Hingga lamapun, ia tak reda. Api adalah candu. Yang membunuh beku dan rasa ragu. Hingga habis mati tangan terbakar. Cukup aku berdia
grup linenya sudah ane bikin gan... silahken join... http://s.kaskus.id/images/2014/10/12/34150_201410120144160303.png tolong ditempel di page one ya gan :shakehand2 zafirsalim.. di-add ya om... :Yb:
Perahu perlahan mengayuh laut biru.. Bersama semilir angin yang pelan membawa kapal melaju Sedikit sendu habis teramuk semalam suntuk Sedikit berderak retak pada kayu-kayu yang lapuk Samudra raya melarungkan hingga sana.. Tempat berlabuh, tempat menunggu Tempat berakhir, tempat bersudah Tak ada lag
Aku jatuh Kayangan pun terasa semakin jauh rengkuh. Rangkak perlahan lunglai Rayap lambat gontai "Hilanglah ia tertelan mimpinya!" Begitu manusia memandang dalam sumpah serapah Bercorong congor mencibir-cibirkan bibir Memohon kemustahilan pada sang takdir Dan itulah terkadang aku. Aku y