Memang sebaiknya seperti ahli psikolog yg terakhir ini, langsung ditegaskan teori Lombroso, physiognomi masuk pseudosience, artinya tidak bisa dibuktikan secara empiris metodologis, ini ada juga di dalam buku prof Sarlito. Obsesi Lombroso menerangkan gejala kejiwaan dengan menggunakan ilmu faal t...
mngkin perlu diluruskan ttg tulisan agan diatas agar tidak membuat bingung... Dalam BABAD TANAH JAWI penjelasan ttg kisah sanepa yg agan tulis diatas itu adalah BUKAN KISAH ANTARA KEBO KANIGORO DENGAN KEBO KENONGO tetapi menceritakan ttg kisah antara KI AGENG PAMANAHAN yg meminum DEGAN IJO mili
ya enggak tahu..... gan... sama sekali tidak dibabas di babad... itulah contoh "sanepo"... ndak bisa dipahami secara wantah begitu... pakai logika... tugas kita ya mikul duwur mendem jero.... jadi harus mengartikan sisi baik saja... Ahaha, perkara degan ijo itu memang serba salah, s
Endingnya kesultanan Demak mirip kesultanan Pajang, sepertinya semuanya langsung berakhir sebagai kadipaten dibawah kesultanan baru. Seperti Pangeran Benowo yang memilih mengakui Sutawijaya. Sayangnya Joko Tingkir kalau dikisahkan kok mentok-mentoknya ke buaya yak. Kapan hari lihat di TV malah miri
wah gak tahu juga kalau gini, tapi kayaknya boleh deh,langsung lompat ke cucu lelaki...kan urutannya memang begitu, adik sultan dibawah cucu lelaki sultan. Saya pikir Solo, Jogja, dengan Mataram Islam kok tidak banyak berubah bedanya ya. Sepemahaman saya, tradisi garis ayah (laki-laki) sudah jadi
Memangnya cucu laki-laki sultan bisa jadi pewaris gan? Karena setahu saya budaya Jawa itu patrilineal, berdasarkan garis laki-laki turun- temurun. Jadi sekalipun Ibunya anak raja, tapi si cucu kan tetap ikut garis ayahnya, otomatis cucunya tidak berhak atas tahta tanpa melihat gender. Seperti misal
Dasar ente kurang pandai, fanatik buta ke joko. Liat sby dulu di cicak vs buaya 1, dia tegas bela KPK. Bibit Chandra ga jadi dikriminalisasi karena dia berani intervensi walaupun secara ga langsung. Coba liat komen nya joko, dia sok di tengah karena yg diusut KPK itu kepentingan kelompoknya, si
Yaelah kesian pak Jokowi, ngomong gini salah, gitu salah. Pidato singkat dimaki-maki, udah pidato dengan pesan tersirat gini, diwawancara juga masih dicaci. Eh kapan hari kemaren masih aja dibanding-bandingin sama presiden yang dulu, kayak ada yang lagi post power syndrome aja. Masa jokowi disuru...
SBY bisa buat pidato sebegitu indah & banyak soalnya rentang waktunya lebar, alias karena beliau saat itu tidak kunjung memberikan respon pada konflik yang semakin panas. Semua orang pun juga sudah hafal dengan kalimat standar "saya tidak akan mengintervensi". Baru setelah diprotes dan
Lucunya sensor2 tayangan makin ketat blurnya plus adegan dipotong-potong, tapi anak-anak yang jadi pelaku kriminal sepertinya angkanya makin meningkat. Berarti sebenarnya kesalahan tidak mutlak pada tontonannya, tapi pada orangnya. Inti permasalahannya adalah ada atau tidaknya pendampingan orang ...
Laporan pelecehan seksual itu memang seperti gunung es, yang tercatat cuma sedikit. Banyak yang malu atau takut melaporkan karena rata-rata masih memandang hal-hal semacam itu sebagai aib, entah jadi gunjingan atau dapat perlakuan diskriminatif. Lagipula menurut pengalaman ane di lapangan, kadang b
Waktu ane tinggal di sebuah propinsi di luar jawa waktu SD dulu juga terkenal rumor semacam ini. Ada gosip kalau anak-anak kecil diculik, dibunuh, tubuhnya dijadikan pondasi buat jembatan supaya kokoh. Sampai-sampai kita semua pada takut kalau lihat bapak-bapak bawa karung sama parang, padahal or...
Orang Jawa zaman dulu sering gonta-ganti nama. Nama mengikuti peran, profesi, jabatan, dsb. Kalau sudah menikah, namanya ganti, nanti kalau menjabat posisi apa gitu misalnya, namanya ganti lagi, kalau di keraton menduduki posisi apa gitu, dikasih nama sama keraton.
Upacara sebenernya memang bagus buat melatih kedisiplinan & rasa nasionalisme. Sampai sekarang, biar sdh tua, masih hafal persis pembukaan UUD 45 gara-gara rajin upacara. Jaman ane SMA upacara bendera memang 2 minggu sekali, mungkin karena swasta. Tapi waktu ane sekolah di SD/SMP negeri, rutin t
Bagus lah, orang udah bosen sama seremoni2 tdk jelas. Khususnya seremoni da da da da di atas pesawat. Dan bagusnya itu tidak dilakukan Pak Joko. Tolong pak, nanti jangan sering2 pakai seremoni da da da da lambai-lambai tangan di atas pesawat, kemaren2 sdh keseringan liat selama bertahun-tahun.
Gerakan separatis artinya makar. Kalau ada yang makar, maka harus ditumpas. Itu mutlak demi keutuhan NKRI.
Kwik Kian Gie ini kenapa akhir2 ini jadi ga jelas begini sih. Eh, ILC juga cari2 masalah, padahal kata Karni Ilyas dulu acaranya tdk mau dijadikan alat politik. Semua orang merasa paling ngerti, ngomong ini itu, enggak pengamat, enggak yang ngaku2 ahli perilaku, enggak politisi, enggak media, justr
Kalau begitu, seharusnya agama-agama yang lain juga diakui dong, seperti sunda wiwitan, kejawen, dsb. Karena banyak masyarakat yang ternyata menganut agama2 diluar yang diakui pemerintah, dan mereka selama ini kesulitan harus memilih agama apa untuk dicantumkan di KTP. Kolom agama biarkan saja teta